ITB FMIPA Bosscha Observatory Indonesian Flag

Peringatan Hari Asteroid: Bagian dari Pengabdian Masyarakat KK Astronomi

23 Oct 2025, 11:52

Untuk memperingati Hari Asteroid, KK Astronomi ITB menyelenggarakan kegiatan di Prodi Astronomi, Gedung CAS ITB pada hari Sabtu, 13 September 2025 sebagai bagian dari program pengabdian masyarakat. Partisipan dalam kegiatan ini terdiri dari masyarakat umum, khususnya pelajar SMP serta SMA. Kegiatan pengabdian ini diisi dengan kuliah pengantar dari dua dosen sub-KK Tata Surya, yaitu Prof. Dr. Dhani Herdiwijaya dan Dr. Endang Soegiartini, yang dapat menambah wawasan tentang Tata Surya, workshop yang dapat diikuti partisipan secara interaktif, serta pengamatan Matahari.

Dr. Dhani sebagai pengisi kuliah pengantar yang pertama, membawakan topik mengenai aktivitas Matahari dan dampaknya terhadap kehidupan, sains, serta teknologi antariksa. Sebelum melangkah lebih lanjut mengenai Matahari, Dr. Dhani menjelaskan bahwa hari asteroid diperingati untuk menumbuhkan kesadaran tentang dampak dari benda-benda antariksa, khususnya asteroid, terhadap Bumi. Tanggal 30 Juni menjadi pengingat akan peristiwa Tunguska yaitu ledakan besar akibat jatuhnya asteroid ke Bumi di wilayah Rusia pada tahun 1908. Setelah itu, Dr. Dhani menjelaskan mengenai dampak aktivitas Matahari kepada kehidupan di Bumi, fenomena di antariksa, terutama terhadap benda-benda kecil di Tata Surya seperti asteroid dan komet.

Mata acara kedua dalam kegiatan ini, masih dengan kuliah pengantar dengan Dr. Endang sebagai pengisinya. Dr. Endang membawakan topik yang lebih spesifik membahas tentang benda-benda kecil di Tata Surya. Bu Endang menjelaskan bahwa benda di Tata Surya yang tidak memenuhi syarat sebagai planet dan planet kerdil, seperti Pluto, tetapi mengorbit Matahari disebut sebagai benda kecil Tata Surya. Lebih jauh lagi, Dr. Endang juga memaparkan tentang asteroid yang mungkin dapat menabrak Bumi yang disebut sebagai Near Earth Asteroid.

Selepas kuliah pengantar dengan para dosen Astronomi, kegiatan selanjutnya yaitu pengamatan Matahari dengan menggunakan kacamata Matahari dan juga teleskop. Peserta secara bergantian mencoba melihat Matahari dan mencari bintik Matahari – fitur di permukaan Matahari – pada teleskop. Selain itu, peserta juga mencoba menggunakan teleskop pintar bernama Seestar S50 yang dapat dikontrol menggunakan gawai.

Kegiatan beralih ke workshop eksperimen yaitu skala Tata Surya dan eksperimen tumbukan asteroid. Untuk kedua workshop ini, peserta dibagi menjadi dua kelompok dan bergantian melakukan kedua workshop tersebut. Pada workshop skala Tata Surya, peserta dijelaskan tentang perbandingan ukuran planet-planet dan Matahari, dengan Matahari diibaratkan sebagai bola yoga. Dari situ, peserta diminta untuk membuat ukuran planet yang lain menggunakan plastisin.

Untuk workshop eksperimen tumbukan, disediakan tiga material yaitu tepung, semen, dan plastisin. Peserta diberikan salah satu dari material tersebut dan juga beberapa batu kecil sebagai perumpaan asteroid. Kemudian, peserta diminta untuk melempar kerikil ke material tersebut dan mengamati dampak yang disebabkan kerikil ke material-material itu. Tepung diibaratkan sebagai permukaan planet gas sehingga jika ditabrak oleh asteroid akan terdapat semburan material. Semen diibaratkan sebagai permukaan planet batuan yang dapat membentuk jejak tumbukan ketika ditumbuk asteroid. Sedangkan plastisin diibaratkan sebagai permukaan yang lebih padat. Peserta juga mengamati dampak tumbukan bergantung kepada bentuk asteroidnya.

Kegiatan peringatan asteroid ini diharapkan dapat meningkatkan wawasan dan kesadaran masyarakat tentang benda-benda kecil Tata Surya yang dapat membahayakan Bumi. Kegiatan ini juga dapat menumbuhkan rasa keingintahuan tentang Tata Surya, sekaligus planet Bumi sebagai rumah kita yang sangat berharga. [FA]

© 2025 ITB Astronomy Study Program